Jumat, 11 Juli 2014

Apa yang harus dialakukan?

Apa yang harus dilakukan? Dan apa yang bisa kita lakukan?
Sebuah pertanyaan mengiris hati, ketika melihat sebuah pemberitaan perang ditimur tengah. Sementara kita di sini hanya. . .


Kabar perang ditimur tengah yang jauh dari sini, berita yang tidak jelas sampai didaerah sini, yang diharuskan kita sadar dengan dunia yang terjadi ini. Di Mesir terjadi perang saudara, karena pihak asing ikut campur, presiden yang bagus tidak disukai oleh Negara lain, sehingga terjadi pertumpahan darah yang entah mengapa tidak bisa saling mengerti. Pertumpahan darah di suriah akibat ajaran syiah yang seharusnya tidak dibiarkan tumbuh. Perang di gaza, yang dimana keserakahan Negara Israel dan menutup matanya negara-negara tetangga dan dunia, Lembaga Internationalpun hanya bisa menghilang disaat seperti ini.
Dimana disana mau ngurus kehidupan sosial hampir mustahil, mau mikir makan enak,berkeluarga, belajar dengan tenang, berwirausaha, tidur-tiduran, liburan, bermain dengan teknologi, nonton tv sulit sekali dilakukan.

Disana, setiap detik sangatlah berati, dalam hitungan perdetik bisa datang rudal, dan bahkan meninggal.
Kejadian yang terjadi di Negara-negara tersebut pun mengubah salah satu rukun islam, berubah pada bagian shalat, dimana sehari shalat wajib menjadi 6 kali sehari. Shalat subuh, Dzuhur, Ashar, Magrib, Isya dan Shalat mayat.


  

Apa yang harus kita lakukan disini? Di Negeri masih damai, namun api-api kerusakan mulai bermunculan dari segala penjuru, segala sektor. Apakah kita harus kesana?membawa senjata yang belum tentu memenangkan perang, atau membawa peralatan pertolongan yang mungkin kita hanya bisa terdiam melihat korban yang berjatuhan,darah yang keluar. Apakah kita harus menyumbangkan materi?materi yang belum tentu bisa sampai sana, dimana tidak ada rasa kepercayaan pada lembaga. Apakah cukup dengan doa saja?
Apa sebenarnya yang harus kita lakukan?

Semua pertanyaan itu terjawab oleh diri kita masing-masing. Ada yang mencoba kesana, ada yang memberi materi, ada yang hanya berdoa, dan ada yang tidak peduli, karena bukan urusan ataupun ketidaktahuan sebab akibat hal tersebut terjadi.
Tidak ada yang salah apa yang kita lakukan, hanya diri kita sendirilah yang menilai hal tersebut. Apakah dengan melakukan hal-hal tersebut pantas atau tidak?seusai atau tidak? benar atau tidak?
Jadikan ini sebagai intropeksi diri, agar kita bisa selalu beribadah dan teruslah bersyukur apa yang kita miliki.
Saudaraku yang disana, berjuanglah untuk Agama, bangsa dan Negara, kelak mungkin kita bisa becerita disurga-Nya yang aman den tentram

*Lakukanlah yang bisa kita lakukan saat ini, sebelum kita tidak bisa melakukan apapun


Baca Selengkapnya . .

Senin, 07 Juli 2014

Doa yang terkabul

Saat kita berdoa ada tiga kemungkinan yang terjadi, pertama doa kita langsung terkabul ini yang paling diidamkan oleh semua orang, yang kedua doa kita ditunda untuk dikabulkan untuk saat yang tepat, biasanya banyak orang yang ngga sadar dan sudah terlupakan dan yang ketiga, doa kita diganti dengan yang lebih tepat, ini yang sering tidak disadari oleh semua orang, dan akhirnya selalu mengeluh. Dan inilah kisah ku

Waktu semester 5, saat itu sedang mengikuti sebuah lomba nasional. Dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh panitia, ada kegiatan yang nulis harapan dikertas terus di tempel ke lampion terbang. Nah pada saat itu saya nulis harapan-harapan tentang nilai matakuliah semester 5 yang akan mendapatkan nilai a semua. seperti ini gambarnya


nah saat itu pun saat ditempelkan kelampion, tapi lampionnya tidak terbang, karena lampionnya ada yang sobek, sehingga terbakar sama api dibawahnya. Tapi teman-teman pada saat itu menyindir, soalnya ngga akan mungkin karena ada matakuliah yang dosennya sulit memberi nilai A, atau mungkin karena mahasiswa yang malas. Dan pada akhirnya memang tidak tercapai semua, hanya 2 matakuliah yang tercapai kalau ngga salah, sisanya ada yang B dan C. Namun ternyata doa saya mungkin diganti oleh Allah SWT, karena mata kuliah yang nilainya C memberikan pelatihan tentang mikrotik untuk 3 mahasiswa terbaik setiap kelasnya, dan saya termasuk, walau nilai saya 50an saja. Ternyata nilai kecil dapat memberikan sesuatu yang lebih daripada nilai-nilai yang besar.
Kukira doa saya hanya diganti ternyata sedang ditunda oeh Allah, saya sadar ketika selesai semester 6, nilai Matakuliah saya semuanya ada huruf A, walaupun ada yang Ab sih sebenarnya. Saat itu, ketika nilai saya seperti itu, saya kaget karena ada beberapa matakuliah yang ga yakin dapat A, malah dapat B pun bersyukur, namun ternyata kehendak Allah lah yang merubahnya, saya bisa dapat nilai A. Saat itu juga, saya teingat pernah nulis dapat nilai A disemua mata kuliah, namun ternyata doa kita terkabul dalam beberapa waktu kedepannya. Puji syukur atas karunianya, semoga nilai ini dapat saya pertanggungjawabkan.  ini bukti nilainya

*Keyakinanlah yang membuat kita berusaha, dan usahalah yang memungkinkan terjadi, tapi rido Nya lah yang membuat terjadi

Baca Selengkapnya . .